6 Mahasiswa UHO Berangkat ke Filipina dan Vietnam dalam Program SEA-Teacher Batch 10

106
6 Mahasiswa UHO Berangkat ke Filipina dan Vietnam dalam Program SEA-Teacher Batch 10
6 Mahasiswa UHO Berangkat ke Filipina dan Vietnam dalam Program SEA-Teacher Batch 10. (Foto : Istimewa)

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) kembali mencetak prestasi membanggakan. Enam mahasiswa terbaiknya terpilih untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa internasional, SEA-Teacher Batch 10 tahun 2024.

Acara pelepasan resmi digelar pada Rabu, 25 September 2024, di Ruang Rapat Senat FKIP UHO. Dalam suasana penuh semangat, keenam mahasiswa ini dilepas untuk memulai petualangan belajar mengajar di luar negeri.

SEA-Teacher merupakan program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa pendidikan di Asia Tenggara untuk mengasah kemampuan mengajar di sekolah-sekolah mitra di negara lain. Tahun ini, mahasiswa UHO akan berbagi pengalaman di Filipina dan Vietnam.

BACA JUGA :  UHO Kendari Akan Gelar Wisuda Periode Oktober 2023 -Januari 2024
Keenam mahasiswa berbakat tersebut adalah:
  1. Rian Mutiara (Pendidikan Biologi, Saint Louis University, Filipina)
  2. Maemuna (Pendidikan Fisika, Saint Louis University, Filipina)
  3. La Ode Muhammad Alwan (Pendidikan Kimia, Saint Louis University, Filipina)
  4. Inayatul Nisa (PG-PAUD, Dong Thap University, Vietnam)
  5. Yolanda (Pendidikan Matematika, Dong Thap University, Vietnam)
  6. La Ode Yogi Elmasnyah (Pendidikan Fisika, Dong Thap University, Vietnam)
BACA JUGA :  Dies Natalis ke-43, UHO Buktikan Diri sebagai Perguruan Tinggi Berkualitas

Wakil Dekan II FKIP dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Dekan FKIP, bahwa program SEA-Teacher ini merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa. Mereka akan mendapatkan pengalaman mengajar yang berharga, memperluas wawasan, dan meningkatkan kompetensi di tingkat internasional.

Dengan mengikuti program SEA-Teacher, para mahasiswa UHO tidak hanya akan belajar mengajar, tetapi juga akan berinteraksi dengan budaya yang berbeda, memperkaya pengalaman hidup, dan membangun jaringan internasional. (*)