7 Tata Cara Puasa Syawal dan Hukum Melaksanakannya

282
7 Tata Cara Puasa Syawal dan Hukum Melaksanakannya
Ilustrasi

LENSATENGGARA.COM – Tata Cara Puasa Syawal – Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai tanggal 2 Syawal sampai dengan 7 Syawal.

Tata cara puasa Syawal bisa diawali dengan niat. Berikut bacaan niat puasaSyawal enam hari sebagaimana dikutip dari detik.com yang berasal dari buku Pintar Ibadah karya Ustaz H. Fatkhur Rahman

Tata Cara Puasa Syawal

  1. Niat PuasaSyawal 6 Hari
    نَوَيْتُ صَومَ غَدٍ مِنْ يَوْمٍ شَوَّادٍ سُنَةٌ لِلهِ تَعَالى
    Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunna-tan lillaahi ta’aalaa.
    Artinya: Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta’ala.
  2. Santap sahur sebelum subuh
  3. Tidak makan dan minum selama 13 jam dari subuh sampai azan maghrib
  4. Menjauhi hal-hal yang bisa membatalkan puasa
  5. Salat wajib dan boleh ditambah salat sunah
  6. Puasa Syawal dilakukan satu hari setelah hari raya Idulfitri yakni pada 2-7 Syawal
  7. Menyegerakan buka puasa saat masuk maghrib
BACA JUGA :  Sambut Ramadan 2024: Ini Niat, Tata Cara, dan Doa Salat Tarawih & Witir

Hukum Puasa Syawal

Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Berikut beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaannya:

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

BACA JUGA :  Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah Jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَصُومُوا يَوْمَ الْفِطْرِ، فَإِنَّهُ يَوْمٌ تَأْكُلُونَ وَتَشْرَبُونَ، وَيَفْتَخِرُ اللَّهُ بِعِبَادِهِ بِالْمَلَائِكَةِ، فَيَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي، جَاءُوا شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ، يَسْأَلُونَهُ فَضْلَهُ، قَدْ أَفْضَلْتُهُمْ

Artinya: “Janganlah kalian berpuasa pada hari fitri, karena itu adalah hari di mana kalian makan dan minum, dan Allah SWT membanggakan diri kalian kepada para malaikat dengan berkata, “Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka datang dengan rambut kusam dan berdebu dari setiap penjuru yang jauh, mereka memohon karunia-Ku, dan Aku telah memberikan karunia-Ku kepada mereka.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)