72 Warga Kendari Menerima Bantuan Kementerian Sosial dalam Program Asistensi Rehabilitasi Sosial

200
72 Warga Kendari Menerima Bantuan Kementerian Sosial dalam Program Asistensi Rehabilitasi Sosial
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada 72 penyandang disabilitas yang berasal dari 10 kecamatan di Kota Kendari, Kamis (31/8/2023).

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada 72 penyandang disabilitas yang berasal dari 10 kecamatan di Kota Kendari. Penyerahan bantuan ini secara simbolis berlangsung di Kantor Pos Lepo-lepo pada hari Kamis (31/8/2023).

Dalam acara ini, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu memberikan pesan kepada para penerima bantuan untuk memanfaatkan dana yang diterima secara produktif demi pengembangan diri dan usaha, bukan untuk keperluan konsumtif.

“Dalam kegiatan ini, sebanyak 72 penyandang disabilitas menerima bantuan dengan besaran masing-masing Rp 2,4 juta. Saya harap dana ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan produktif,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pemkot Kendari Serahkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir di Amohalo

Kepala Sentra Meohai, Fepi Rubianti, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk bantuan sosial yang disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui Sentra Meohai. Tujuannya adalah agar penerima manfaat dapat menjalankan peran sosial mereka dalam masyarakat.

“Bantuan ini diberikan berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan oleh tim Sentra Meohai Kendari, sesuai dengan kebutuhan individu penerima manfaat,” jelasnya

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Kendari Serahkan Bantuan Pangan untuk 608 KPM di Watulondo

Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan dasar dan dukungan untuk pengembangan wirausaha, dengan besaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 168,3 juta.

Harapannya, bantuan ini akan membantu dalam mengembangkan kemandirian para penerima manfaat sehingga mereka tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah.

Sebagai informasi tambahan, dari total 72 penerima manfaat, terdiri dari 25 lansia, 35 penyandang disabilitas, 2 korban bencana, 5 kelompok rentan, dan 5 penerima manfaat dari kelompok NAPZA. (/*)