Banjir di Puuwatu Jadi Sorotan, BPBD Gelar Rapat Penanganan

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, menjadi sorotan utama dalam rapat yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Kamis (4/7/2024). Rapat yang dilaksanakan di kantor BPBD tersebut menindaklanjuti instruksi Walikota Kendari setelah meninjau langsung lokasi banjir di Kelurahan Punggolaka, Lalodati, Punggaloba, dan Sodohoa.

Pertemuan ini membahas permasalahan dan solusi penanganan banjir di Kecamatan Puuwatu yang telah mengganggu kehidupan masyarakat, khususnya di Kelurahan Punggolaka, Watulondo, dan Lalodati.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Fadlil Suparman, menyampaikan beberapa upaya penanganan sebagai solusi atas permasalahan banjir di Kecamatan Puuwatu, di antaranya:

1. Pengembang akan melakukan penanganan sesuai kesepakatan rapat sebelumnya dengan Dinas Perumahanan.
2. Pengembang akan memberikan kompensasi kepada warga terdampak yang akan diatur oleh pemerintah kelurahan.
3. Kerja bakti akan dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Juli, melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, pemerintah kecamatan dan kelurahan, serta warga di lokasi banjir.
4. Kajian atas penyebab dan upaya penanganan banjir di Kelurahan Lalodati akan dilakukan oleh BPBD bersama dinas terkait, termasuk berkoordinasi dengan Dinas terkait di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mengingat jalan yang terdampak banjir merupakan jalan provinsi.

Salah satu warga terdampak banjir, Hj. Yusrawati, mengungkapkan bahwa selama 30 tahun tinggal di daerah tersebut, dia tidak pernah mengalami banjir lumpur.

“Kalau bisa, tolong dibantu oleh pemerintah kota agar kami tidak terkena dampaknya lagi, karena kami sudah capek. InsyaAllah pasti baik jika pemerintah membantu,” harapnya.

Rapat dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala DLHK Kota Kendari, Kepala Dinas PU, Sekretaris BKAD, Kepala Dinas Perumahan, perwakilan Dinas PTSP, perwakilan Bappeda, Camat Puuwatu, Lurah Ponggolaka, Lurah Lalodati, Lurah Watulondo, Babinsa, perwakilan developer dari Corp. 99 dan Al Fath Haluoleo, serta perwakilan RT 11 dan 12 Kelurahan Ponggolaka bersama warga terdampak. (*)