LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Proyek pembangunan Stadion Lakidende di Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa harus dihentikan sementara. Penyebabnya adalah sengketa lahan yang hingga kini belum menemukan titik terang.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak, mengungkapkan bahwa pembangunan stadion yang telah memasuki dua tahap dengan total anggaran Rp47 miliar ini harus terhenti karena adanya masalah kepemilikan lahan.
“Karena adanya masalah sengketa lahan yang kini sedang proses penyelesaian hukum, sehingga pembangunan tersebut sengaja diberhentikan untuk sementara waktu, jadi tidak ada mangkrak,” ujar Martin.
Lebih lanjut, Martin menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan lahan tersebut khusus untuk pembangunan stadion. Namun, munculnya klaim kepemilikan dari pihak lain membuat proyek ini terkendala.
Lebih lanjut, Martin memastikan jika permasalahan tersebut telah selesai yang saat ini ditangani Biro Hukum Setda Sultra maka pemprov akan melanjutkan kembali pembangunan Staion Lakidende tersebut.
Ia yakin permasalahan ini akan segera selesai agar pembangunannya dilanjutkan sebab lahan tersebut memang telah disiapkan pemprov untuk membangun stadion.
Sebelumnya, Stadion Lakidende direncanakan menjadi venue utama untuk berbagai event olahraga berskala besar, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Fasilitas stadion pun dirancang sesuai dengan standar nasional.
“Namun karena lahannya belum tuntas. Makanya, pengerjaan rehabilitasi stadion terhenti,” ungkap Martin.
Pemerintah provinsi berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan stadion ini setelah masalah hukum terkait lahan selesai. Namun, jadwal pasti untuk melanjutkan pembangunan akan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. (Adv)