BEM STMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Tuduhan Mafia Pendidikan

1
BEM STMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Tuduhan Mafia Pendidikan
BEM STMIK Bina Bangsa Kendari saat melakukan konfrensi pers bersama media, Minggu (24/11/2024)

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Tuduhan miring terhadap STMIK Bina Bangsa Kendari terkait dugaan praktik mafia pendidikan mendapat bantahan keras dari pihak mahasiswa. Ketua BEM STMIK Bina Bangsa Kendari, Aldi Lamoito, menegaskan bahwa seluruh kegiatan akademik di kampus tersebut berjalan sesuai prosedur dan tidak ada praktik pungutan liar seperti yang dituduhkan.

Salah satu isu yang mencuat adalah terkait pelaksanaan program magang. Aldi menjelaskan bahwa program magang merupakan salah satu syarat kelulusan yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa. Ia juga membantah adanya pungutan liar dalam pelaksanaan program magang tersebut.

“Kalau untuk pembayaran itu sesuai dengan standar yang diberikan seperti SPP dan yang lainnya,” ungkapnya saat melakukan konfrensi pers kepada media, Minggu (24/11/2024).

BACA JUGA :  STMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Kegiatan Temu Alumni di Kolaka

Aldi juga membantah adanya pungutan biaya tambahan di luar ketentuan yang berlaku. Mereka menegaskan bahwa semua biaya yang dikenakan kepada mahasiswa telah sesuai dengan rincian yang tertera dalam akademik.

“Selama ini tidak ada mahasiswa yang melaporkan kecuali mungkin ada oknum yang kemudian mengambil keuntungan daripada itu. tetapi untuk prosedur yang kami laksanakan rincian pembayaran itu sudah sesuai
yang diterapkan dari akademik,” tegas Aldi.

Selain itu juga menanggapi terkait surat keputusan yang diduga menjadi dasar tudingan tidak menjalankan perkuliahan tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.

Dia mengatakan bahwa Ibu Yayasan, Muliati Saiman, bersama dengan tim birokrasi, terus menjalin komunikasi dengan pihak Dikti pusat.

BACA JUGA :  STMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Kegiatan Temu Alumni di Kolaka

“Perlu teman teman ketahui bahwasahnya ibu yayasan dalam hal ini Muliati Saiman bersama birokrasi masih melakukan komunikasi dengan dikti pusat, tentunya hal yang sangat tidak wajar mungkin disaat tudingan itu di arahkan kepada kami, padahal semua itu berjalan sesuai SOP atau prosedur dalam akademik,” Tegas Aldi

“Saya harapkan selaku perwakilan atau mewakili keluarga besar civitas akademik mungkin dalam hal ini jangan terprovokasi, tentunya kami masih melaksanakan sesuai prosedur,” Tambahnya.

Dia juga menegaskan bahwa pada tanggal 2 Desember mendatang akan dilaksanakan wisuda akbar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan akademik di kampus tersebut tetap berjalan seperti biasa. (*)