Bupati Konut Hadiri HUT TNI ke-78 di Kendari, Sampaikan Ucapan Selamat dan Harapan

220
Bupati Konut Hadiri HUT TNI ke-78 di Kendari, Sampaikan Ucapan Selamat dan Harapan
Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-78 di Lapangan Ex.MTQ Kendari, Kamis (5/10/2023). (Foto : Istimewa)

LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-78 di Lapangan Ex.MTQ Kendari, Kamis (5/10/2023).

Dalam upacara tersebut, Ruksamin menyampaikan ucapan selamat kepada TNI yang telah memasuki usia ke-78. Ia juga berharap TNI tetap menjadi alat pertahanan yang kuat bagi Negara Republik Indonesia, profesional, dan mampu menjadikan Indonesia lebih berdaulat dan maju.

“Kami juga berharap TNI tetap dekat dengan rakyat dan tetap membela rakyat,” kata Ruksamin.

Upacara HUT TNI ke-78 di Kendari dihadiri oleh pejabat TNI, Polri, dan pemerintah daerah setempat.

Tema HUT TNI ke-78

Tema HUT TNI ke-78 adalah “TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju.” Tema ini memiliki makna dan latar belakang yang kuat.

BACA JUGA :  Pemkab Konawe Utara Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Pemilu 2024

Makna yang terkandung termasuk peran TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara, terdiri dari tiga matra darat, laut, dan udara. Mereka selalu solid, kokoh, dan loyal kepada bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bupati Konut Hadiri HUT TNI ke-78 di Kendari, Sampaikan Ucapan Selamat dan Harapan

Mereka juga berkomitmen untuk terus mendukung demokrasi bersama seluruh komponen bangsa Indonesia, dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Perkembangan TNI

Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengalami banyak perkembangan dan perubahan sejak didirikan, dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugasnya.

Dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat pada tanggal 22 Agustus 1945, kemudian menjadi Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945. Kemudian, Tentara Keamanan Rakyat berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia pada tanggal 23 Januari 1946. TNI secara resmi berdiri pada tanggal 3 Juni 1947, sebagai persatuan dua kekuatan bersenjata.

BACA JUGA :  Pemkab Konawe Utara Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Pemilu 2024

Pada tahun 1962, TNI bergabung dengan Kepolisian Negara (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Namun, pada tanggal 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi dipisahkan kembali. Sebutan ABRI untuk tentara kembali diganti menjadi TNI.

TNI terbagi menjadi tiga matra atau angkatan, yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL). (*)