LENSATENGGARA.COM, KOLAKA – Para guru dan siswa di SMKN 9 Kolaka melakukan aksi protes terhadap aktivitas truk pengangkut yang lalu lalang di depan sekolah di Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa, Senin (25/9/2023).
Aksi protes ini dilakukan karena aktivitas truk pengangkut membuat debu beterbangan dan berdampak negatif pada kesehatan warga sekolah.
“Sudah banyak guru dan siswa yang sakit karena hirup debu,” teriak salah satu guru.
Sebagai bentuk protes, para guru dan siswa memasang motor dan berdiri di badan jalan. Akibatnya truk serta kendaraan tambang yang melintasi jalan rute tersebut tak bisa melintas.
Aksi protes ini pun viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat Kepala Desa Pesouha, Yastin Sutrisno, adu mulut dengan sejumlah guru.
Yastin terlihat gusar terhadap guru yang mengambil video pemblokiran tersebut dengan ponsel.
Dikutip dari zonasultra.id Yastin mengatakan persoalan tersebut sudah diselesaikan melalui mediasi.
Ia menyebut bahwa jalan poros tersebut saat ini tengah dilintasi oleh tiga perusahaan tambang, yakni PT Vale, Perusda Kolaka, dan PT PMS.
“Kita sudah mediasi, untuk sementara waktu akan dilaksanakan penyiraman untuk meminimalisir debu,” tuturnya. (*)