LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari terus berupaya meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi, terutama memasuki transisi ke musim hujan. Curah hujan tinggi mulai terjadi di banyak wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala mengajak seluruh masyarakat Kota Kendari untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
“Sejak awal hingga saat ini, pemerintah Kota Kendari terus melakukan upaya pencegahan terhadap risiko bencana hidrometeorologi,” kata Sekda Ridwansyah usai seminar waspada hidrometeorologi di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Rabu (10/1/2024).
Upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah Kota Kendari antara lain:
- Melakukan pemeriksaan pada pohon yang kering dan memotong pohon-pohon yang rawan tumbang.
- Menjaga lingkungan dan normalisasi secara rutin.
- Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, Rektor Unsultra Andi Bahrun berharap, peserta seminar yang didominasi oleh mahasiswa pecinta alam sebagai akademisi agar merumuskan langkah bersama dalam upaya pencegahan bencana hidrometeorologi.
“Makanya bencana Hidrometeorlogi itu tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus bersama-sama, jadi konsep pentahelix harus terlibat bersama-sama. Saya berharap momentum seminar hari ini mengali banyak informasi sehingga kedepan menjadi program bersama dengan masyarakat,” harap Rektor Unsultra Andi Bahrun.
Dalam kegiatan ini hadir juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari Fadlil Suparman dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari Erlis Sadya Kencana.
Masyarakat Diminta Siaga
Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah bencana hidrometeorologi, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta untuk selalu memantau cuaca dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Jika terjadi bencana, masyarakat diminta untuk segera mengevakuasi diri ke tempat yang aman. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dari petugas yang berwenang. (*)