![Lensa Tenggara](https://www.lensatenggara.com/wp-content/uploads/2024/04/space_header_iklan.jpg")
LENSATENGGARA.COM, BANDA ACEH – Laga perempat final sepakbola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) diwarnai kericuhan yang berujung pada keputusan walkout (WO) dari pihak Sulteng. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, pada Sabtu (14/9/2024) malam ini diakhiri dengan kemenangan WO untuk Aceh setelah pemain Sulteng memukul wasit.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, dengan kedua tim saling menyerang. Sulteng berhasil unggul lebih dulu lewat gol Alman Poru pada menit ke-25, mengubah skor menjadi 1-0. Namun, tensi semakin memanas ketika kepemimpinan wasit Eko Agus Sugiharto mulai dianggap tidak adil oleh tim Sulteng, yang merasa keputusan-keputusan wasit menguntungkan tim tuan rumah.
Selama pertandingan, wasit Eko Agus memberikan dua kartu merah dan dua penalti untuk tim Sulteng, yang menambah ketegangan di lapangan.
Puncak kericuhan terjadi di injury time babak kedua. Ketika pemain Aceh terjatuh di dalam kotak penalti, wasit Eko Agus menunjuk titik putih, yang membuat para pemain Sulteng merasa sangat tidak puas. Bek Sulteng, Muhammad Rizki Saputra, yang terpancing emosi, melayangkan lengannya dan mengenai rahang wasit.
Akibat ser*ng*n tersebut, wasit Eko Agus ambruk dan harus digantikan oleh wasit lainnya. Penalti yang diberikan berujung pada gol penyama kedudukan untuk Aceh, sehingga skor menjadi 1-1. Merasa diperlakukan tidak adil, tim Sulteng kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan dan memilih walkout (WO), yang mengakibatkan Aceh otomatis melaju ke babak semifinal. (*)
