LENSATENGGARA.COM – Ramadan, bulan penuh berkah, identik dengan amalan membaca Al-Qur’an. Kini, banyak yang memilih kemudahan membaca Al-Qur’an di HP (HandPhone). Bagaimana hukum dan adab membacanya?
Hukum Membaca Al-Qur’an di HP
Para ulama sepakat bahwa membaca Al-Qur’an di HP hukumnya mubah atau boleh. Sama halnya membaca mushaf fisik, pahalanya pun sama.
Dikutip dari cnnindonesia, menurut Profesor Quraish Shihab sesungguhnya Al-Qur’an itu turun dalam bentuk suara kepada Rasulullah SAW. Selanjutnya Nabilah yang meminta para sahabat untuk menuliskan wahyu tersebut agar lebih mudah bagi umat untuk mempelajarinya.
Masih menurut Quraish Shihab, selama bacaan Al-Qur’an itu benar, tak masalah apakah umat membaca atau mendengarkannya melalui suatu media tertentu. Sementara itu, pahala membaca Al-Qur’an di HP juga sama dengan membacanya dalam bentuk mushaf fisik. Keterangan tersebut tercantum dalam hadits Ibnu Mas’ud:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dibalas sepuluh kebaikan yang semisal. Saya tidak mengatakan alif lâm mîm (ألـم)itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lâm satu huruf dan mim satu huruf”
Adab Membaca Al-Qur’an di HP
Meski di HP, adab membaca Al-Qur’an tetap perlu diperhatikan:
- Menjaga kesucian diri: Membaca Al-Qur’an di HP tidak diwajibkan berwudhu karena tidak bersentuhan langsung dengan ayat suci. Namun, dianjurkan untuk tetap menjaga kesucian diri sebagai bentuk penghormatan.
- Menjaga tempat dan suasana: Bacalah Al-Qur’an di tempat yang tenang, bersih, dan terhindar dari gangguan.
- Memperhatikan tajwid: Bacalah Al-Qur’an dengan tajwid yang benar agar maknanya tersampaikan dengan baik.
- Menggunakan aplikasi terpercaya: Pastikan aplikasi Al-Qur’an yang digunakan berkualitas dan terjamin keakuratannya.
Mushaf Elektronik vs Mushaf Fisik
Menurut para ulama, aplikasi Al-Qur’an dikategorikan sebagai mushaf elektronik dan berbeda dengan mushaf fisik. Perbedaannya:
Bentuk: Mushaf elektronik berbentuk soft file, sedangkan mushaf fisik tercetak di kertas.
Wujud ayat: Ayat di mushaf elektronik hanya terlihat saat aplikasi aktif, sedangkan di mushaf fisik selalu tercetak.
Kewajiban bersuci: Menyentuh mushaf fisik diwajibkan berwudhu, sedangkan mushaf elektronik tidak.