LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, kembali menegaskan pentingnya menjaga dan merawat ikon-ikon daerah sebagai simbol kebanggaan masyarakat. Hal ini disampaikannya saat memimpin apel pagi di Lapangan Monumen Tugu (MTQ) pada Jumat (6/12/2024).
“Ini ikon Sultra, jadi harus dijaga. Kita berdiri di tempat yang menjadi simbol daerah kita. Jangan sampai ikon-ikon ini tidak terawat,” tegas Andap.
Meskipun pentingnya merawat aset-aset publik seperti Monumen MTQ sudah ditegaskan, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang, Martin Efendi Patupak, mengungkapkan bahwa anggaran yang ada saat ini lebih difokuskan pada kebutuhan mendesak seperti perbaikan fasilitas umum.
“Tahun ini kita alokasikan Rp200 juta untuk perawatan. Sisa anggaran juga digunakan untuk membangun kamar mandi di tiga titik di sekitar MTQ,” ujarnya. Untuk tahun 2025, pemerintah daerah telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk pemeliharaan yang lebih menyeluruh.
Namun, Martin mengakui bahwa angka tersebut masih jauh dari cukup untuk melakukan pemeliharaan besar-besaran. “Pemeliharaan menyeluruh terhadap fasilitas seperti rumput, pohon, dan bangunan yang rusak membutuhkan anggaran hingga Rp15-20 miliar,” ungkapnya.
Pentingnya Kesadaran Bersama
Selain keterbatasan anggaran, Pj Gubernur juga menekankan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga aset-aset daerah. “Saya mengingatkan pentingnya membangun rasa memiliki terhadap aset daerah,” ujar Andap.
Antisipasi Korupsi dan Penegakan Disiplin
Dalam kesempatan yang sama, Andap juga mengingatkan seluruh ASN untuk selalu waspada terhadap potensi korupsi, terutama dalam pengelolaan anggaran proyek-proyek pembangunan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya disiplin kerja untuk memastikan semua pekerjaan selesai tepat waktu. (*)