LENSATENGGARA.COM, KENDARI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Strategi Pemasaran Pariwisata melalui Media Digital” di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (15/5/2025).
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para pelaku usaha pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam memanfaatkan media digital untuk memasarkan produk dan destinasi wisata mereka.
Anggota Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa promosi merupakan salah satu aktivitas pemasaran yang penting bagi bisnis pariwisata. Media digital, seperti website, blog, video blog, Instagram, YouTube, dan TikTok, menjadi platform yang tepat untuk mempromosikan destinasi wisata secara visual dan menarik, sehingga memudahkan pelaku usaha pariwisata untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Media sosial dapat memberikan ruang yang besar bagi pelaku usaha pariwisata untuk berkembang dalam pemasaran destinasi dan produk,” ujar Tina Nur Alam saat live meeting.
Lebih lanjut, Tina Nur Alam menjelaskan bahwa promosi melalui media digital juga dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan ekonomi daerah dan mendorong inovasi kreativitas dari komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah daerah provinsi Sultra dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan dan ekonomi kreatif melalui branding dan media digital.
Di tahun 2025, perekonomian Sulawesi Tenggara diprediksikan mengalami perbaikan seiring dengan meningkatnya optimisme masyarakat dan dukungan dunia usaha. Hal ini membuka peluang bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra.
“Kemajuan teknologi saat ini harus dimanfaatkan dengan baik. Apalagi hampir seluruh masyarakat sudah melek teknologi dengan hadirnya smartphone yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja,” jelas Tina Nur Alam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili, mengungkapkan bahwa pihaknya gencar mempromosikan pariwisata Sultra melalui media digital. Salah satu strategi yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan media online dan influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial seperti Instagram.
“Berdasarkan data, 70% orang yang melakukan perjalanan akan mencari informasi melalui media sosial, mulai dari destinasi wisata unik hingga tempat makan yang enak,” kata Belli Harli Tombili.
Lebih lanjut, Belli Harli Tombili menjelaskan bahwa pada tahun 2025, Dinas Pariwisata Sultra akan menggandeng influencer lokal yang memiliki minimal 300 ribu pengikut. Para influencer ini akan dibiayai untuk berwisata di Sultra dan mempromosikan destinasi wisata tersebut di media sosial mereka.
“Kami berharap dengan strategi ini, pariwisata Sultra semakin dikenal dan diminati wisatawan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi daerah,” tutur Belli Harli Tombili.
Bimtek ini diikuti oleh para pelaku usaha pariwisata, UMKM, Serta Dinas Terkait. Selain materi tentang strategi pemasaran digital, para peserta juga mendapatkan pelatihan tentang cara membuat konten yang menarik dan efektif untuk media sosial. (*)